Pembalap Indonesia yang berlaga di GP2, Rio Haryanto,
mendapatkan hasil kurang memuaskan di feature race seri ke-8 di Hockenheimring,
Jerman, Sabtu, 21 Juli 2012. Sart dari posisi 19, Rio harus puas finish di
poisi ke-17.
Balapan di sirkuit sepanjang 4,574 km dengan total 38 putaran ini awalnya berlangsung dalam
kondisi lintasan basah. Hujan yang mengguyur beberapa saat sebelumnya masih
menyisakan genaran air hampir di seluruh permukaan lintasan.
Di starting grid, hanya Johnny Cecotto (Addax) dan Stéphane Richelmi (Trident) yang memutuskan
berjudi menggunakan ban slick. Cecotto yang mengawali start dari posisi 18
akhirnya tampil sebagai juara, sedangkan Richelmi yang start dari posisi 22
berhak naik podium setelah finish di posisi ke-3. Juara kedua direbut Fabio
Leimer (Racing Engineering).
Enam lap awal saat kondisi lintasan masih basah, berbagai
drama menarik diperlihatkan pembalap. Salah satunya aksi overtake Rio Haryanto
di lap ke-5. Pembalap yang disponsori Pertamina ini mampu menyalip Esteben
Guiterrez (Lotus) dan J. Kral (Addax) untuk mengamankan posisi ke-15. Lap
selanjutnya, lintasan kering dan cuaca berubah cerah.
Cecotto dan Richelmi yang menggunakan ban kering tampak
mulai melaju. Cecotto tampak dengan mudah melewati satu demi satu rival di
depannya dan di lap ke-5, ia sudah berada di posisi ke-7. Demikian juga dengan
Richelmi, judi menggunakan ban kering membuatnya melesat dan berada di posisi
papan atas balapan. Saat keduanya tetap
melaju, hampir seluruh pembalap masuk pitstop, termasuk dua pembalap Marussia
Calin, Rio dan Max Chilton.
Keputusan menginstruksikan kedua pembalap masuk pit secara
bersamaan ini mamunculkan banyak pertanyaan dari para SahabatRio (sebutan supporter
Rio Haryanto) di twitter. Berdasarkan keterangan yang dikirim tim Rio melalui
email, keputusan memanggil Rio masuk pitstop merupakan yang terbaik.
Tim mekanik menilai jika Rio dibiarkan melaju satu lap lagi
dengan ban basah sementara lintasan kering, ia malah bisa kehilangan lebih
banyak waktu. Rio awalnya diplot punya cukup waktu dilayani pit crew setelah
Max.
Sialnya, Max mengalami masalah pada saat pergantian ban di
pitstop. Wheelnut depan selip sehingga membutuhkan waktu lebih banyak untuk
mengganti ban. Lebih parah lagi, setelah masalah wheelnut selip teratasi, Max kembali
tertahan karena harus menunggu pitlane dalam keadaan aman. Maklum, saat itu
situasi di pitlane memang crowded
karena hampir seluruh pembalap masuk pit untuk mengganti ban.
Saat Rio masuk, pit crew tidak mengalami kesulitan berarti ketika
mengganati ban basah dengan ban kering. Sekadar catatan, pitstop yang dilakukan
Rio di Valencia dengan catatan 2,8 detik merupakan rekor tercepat pitstop di
GP2 musim ini hingga seri ke-8 di Hockenheim. Jadi kejadian di atas yang juga kerap terjadi
di F1, menjadi semacam unfortunate days. Sesuatu yang tak diinginkan setiap pit
crew maupun pembalap.
0 comments:
Post a Comment